Selamat siang semuanya, selamat beraktifitas. Untuk yang sedang bekerja diluar ruangan harus semangat!
Hari ini saya tiba - tiba pengen nulis disini, nulis ditempat yang jarang dibaca siapa - siapa. Sebelum menulis dan berpikir mau menulis soal apa saya sudah kepikiran soal confidence, apa sih confidence buat saya itu dan apa pentingnya confidence sendiri. Terkadang saya ataupun kalian secara tidak sadar sering panik atau bahasa kerennya reaktif dalam melakukan sesuatu seperti contohnya saja dalam mengambil keputusan kita sering salah tingkah sendiri. beberapa waktu yang lalu saya berkumpul dalam sebuah acara training dengan teman kantor, ketika circle kita ada dilingkungan kantor dan disekitar orang - orang yang berambisi pasti secara tidak langsung kita juga ikut menjadi seperti mereka yang ambisius, optimis, kepercayaan diri meningkat drastis. seperti orang yang baru saja mengkonsumsi ganja atau obat psikotropika yang lain merasa paling percaya diri dan tidak takut terhadap apapun, begitu juga saya, saya sempat berpikir pokoknya saya mau serius dalam pekerjaan ini, mau berdiri paling didepan dan mau banyak lagi. kepercayaan itu tetap ada hingga akhirnya saya dan teman - teman saya berpisah dari acara training tersebut. lalu baru kemarin saya datang ke acara lamaran teman dekat saya, yah.. lamaran isa dibilang seperti momok diusia yang sudah seperempat abad ini, diantara gerombolan perempuan - perempuan berbaju merah itu hanya ada dua orang yang tidak memiliki status resmi dengan lawan jenis, perasaan yang pada awalnya baik - baik saja berubah menjadi agak kalut dan minder. lalu yang ada dalam benak hanyalah sebuah penyesalan dan perumpamaan dimasa lalu. akhirnya datanglah teman saya yang sudah menikah dan mengucap ketika menikah sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan, memang menikah adalah sebuah masalah baru tapi tergantung bagaimana kita menyikapinya, tapi kamu akan sadar dan tau bahwa ada tempat untuk pulang dan menjadi diri sendiri. perasaan saya menjadi tambah kalut.
ketika semua acara sudah selesai dan saya berencana untuk pulang ke rumah, dalam perjalanan saya hanya bisa berpikir saya mau apalagi, kenapa tidak ada yang mendekati saya akhir - akhir ini dan kenapa saya merasa kosong? Apa saya berbeda dari yang lainnya ataukah memang saya saja yang terlalu baper dengan yang terjadi pada hari tersebut.
yaps.. saya krisis kepercayaan diri, mudah sekali bagi saya untuk berubah - rubah, padahal jika saya santai dan jalan seperti apa adanya saya juga tidak akan mati.
lalu pada malam itu saya putuskan dalam diri saya sendiri, saya harus mengikhlaskan yang sudah - sudah, mengikhlaskan yang menurut saya benar atau salah, harus ikhlas dan jalan saja ke depan, saya harus confidence dengan diri saya sendiri dan yang paling penting saya tidak boleh tidak bahagia. saya harus belajar merubah mindset saya sendiri yang sering ketakutan dengan angka ataupun kekhawatiran yang tidak jelas soal definisi bahagia yang super absurd.
well.. istirahat saya sudah selesai, saya cukupkan dulu tulisan tentang niat saya untuk menjadi confidence dari dalam diri saya sendiri.